PANDEMI 2.0 YANG DIJADWALKAN TAHUN 2025, TERNYATA DIMAJUKAN, BUKAN DI 2024, TETAPI DI 2023

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - KESEHATAN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FABRICATED CONTENT
KANAL ADUAN
TWITTER
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
1130 KALI

Selasa, 12 September 2023

Beredar sebuah tulisan di laman sosial media Twitter (X) mengenai pandemi gelombang kedua yang direncanakan pada tahun 2025 dan ternyata dimajukan menjadi tahun 2023. Dalam postingan tersebut tertulis bahwa  akan ada lockdown, WFH, dan aturan memakai masker dalam sebulan dua bulan.


Benarkah hal tersebut terjadi?

CEK FAKTA : Berdasarkan hasil penelusuran yang dilansir dari m.antaranews.com unggahan tersebut tidak benar. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Dr Siti Nadia Tarmizi kepada ANTARA menjelaskan bahwa pandemic itu bukan sesuatu yang bisa direkayasa.


Pandemi adalah penyakit baru yang belum kita kenal, karena semua Negara terdampak dengan pandemi. Siti Nadia Tarmizi juga menyatakan bahwa jika dilihat kondisi saat ini kualitas udara yang buruk menjadi penyebab salah satu yang mengharuskan penggunaan masker, WFH, dan mengurangi polutan khususnya pada emisi kendaraan.


KESIMPULAN : Informasi mengenai unggahan tersebut adalah tidak benar. Faktanya pandemi tersebut adalah penyakit baru yang tidak kita ketahui dan tidak bisa direkayasa begitu saja kapan akan datangnya penyakit tersebut.


Informasi ini adalah termasuk pada kategori Fabricated Content


Rujukan : https://bitly.ws/UqjM


Pencari Fakta : Yayang Dwi Melvina


Instagram : @yyngdm